Sebanyak 14 pengusaha asal Indonesia masuk dalam daftar orang terkaya dunia versi majalah bisnis terkemuka, Forbes. Semua masih "muka-muka lama," yang pernah masuk dalam daftar tahun-tahun sebelumnya.
Menurut tabel laman Forbes yang diterbitkan pada Maret 2011, peringkat teratas kelompok pengusaha Indonesia terkaya masih dihuni oleh kakak beradik, Michael dan Budi Hartono. Mereka menempati peringkat yang sama, yaitu 208, dengan memiliki aset senilai US$5 miliar.
Michael (71) dan Budi (70) mewarisi perusahaan rokok terbesar asal Kudus, Djarum, dari ayahnya. Namun, menurut Forbes, pundi-pundi mereka semakin bertambah berkat investasi mereka di bank swasta terbesar Indonesia, Bank Central Asia.
"Mereka memiliki Grand Indonesia, suatu pusat perbelanjaan mewah beserta gedung perkantoran dan komplek hotel di pusat Jakarta," tulis Forbes. Perusahaan Djarum, walau penjualannya telah dilarang di AS bersama produk-produk rokok lain sejak 2009, telah meluncurkan Dos Hermanos, yaitu produk cerutu premium yang berbahan campuran tembakau Indonesia dan Brazil.
Saudara-saudara Michael dan Budi pun memiliki bisnis minyak kelapa sawit, dengan memiliki lahan seluas 65.000 hektar di Kalimantann Barat pada 2008. © haxims.blogspot.com
Selain Hartono bersaudara terdapat sejumlah pengusaha Indonesia yang masuk daftar Forbes. Mereka adalah Low Tuck Kwong ($3,6 miliar), Martua Sitorus ($2,7 miliar, Peter Sondakh ($2,4 miliar), Sri Prakash Lohia ($2,1 miliar), Kiki Bakri ($2 miliar), Sukanto Tanoto ($1,9 miliar), Edwin Soeryadjaya ($1,6 miliar), Garibaldi Thohir ($1,5 miliar), Theodore Rachmat ($1,3 miliar), Chairul Tanjung ($1,1 miliar), Mudaya Poo ($1,1 miliar), dan Benny Subianto ($1 miliar).
Bila digabungkan, total kekayaan mereka adalah US$27,3 miliar. Sementara itu orang terkaya di dunia masih disematkan kepada Carlos Slim. Konglomerat Meksiko itu memiliki aset senilai US$74 miliar.
Menurut tabel laman Forbes yang diterbitkan pada Maret 2011, peringkat teratas kelompok pengusaha Indonesia terkaya masih dihuni oleh kakak beradik, Michael dan Budi Hartono. Mereka menempati peringkat yang sama, yaitu 208, dengan memiliki aset senilai US$5 miliar.
Michael (71) dan Budi (70) mewarisi perusahaan rokok terbesar asal Kudus, Djarum, dari ayahnya. Namun, menurut Forbes, pundi-pundi mereka semakin bertambah berkat investasi mereka di bank swasta terbesar Indonesia, Bank Central Asia.
"Mereka memiliki Grand Indonesia, suatu pusat perbelanjaan mewah beserta gedung perkantoran dan komplek hotel di pusat Jakarta," tulis Forbes. Perusahaan Djarum, walau penjualannya telah dilarang di AS bersama produk-produk rokok lain sejak 2009, telah meluncurkan Dos Hermanos, yaitu produk cerutu premium yang berbahan campuran tembakau Indonesia dan Brazil.
Saudara-saudara Michael dan Budi pun memiliki bisnis minyak kelapa sawit, dengan memiliki lahan seluas 65.000 hektar di Kalimantann Barat pada 2008. © haxims.blogspot.com
Selain Hartono bersaudara terdapat sejumlah pengusaha Indonesia yang masuk daftar Forbes. Mereka adalah Low Tuck Kwong ($3,6 miliar), Martua Sitorus ($2,7 miliar, Peter Sondakh ($2,4 miliar), Sri Prakash Lohia ($2,1 miliar), Kiki Bakri ($2 miliar), Sukanto Tanoto ($1,9 miliar), Edwin Soeryadjaya ($1,6 miliar), Garibaldi Thohir ($1,5 miliar), Theodore Rachmat ($1,3 miliar), Chairul Tanjung ($1,1 miliar), Mudaya Poo ($1,1 miliar), dan Benny Subianto ($1 miliar).
Bila digabungkan, total kekayaan mereka adalah US$27,3 miliar. Sementara itu orang terkaya di dunia masih disematkan kepada Carlos Slim. Konglomerat Meksiko itu memiliki aset senilai US$74 miliar.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar