Sering kita mendengar istilah tulang keropos yang dialami oleh orang tua, namun apa sih sebenarnya yang disebut dengan tulang keropos itu?
Apa Itu Osteoporosis?
Tulang manusia terdiri dari protein, kolagen dan kalsium yang memberikan kekuatan dan postur tubuh. Osteoporosis artinya terjadi penurunan densitas tulang karena penurunan kadar kalsium. Tulang yang terkena osteoporosis akan mudah patah hanya dengan trauma yang ringan sekalipun. Tulang yang sering terkena efek dari osteoporosis terutama adalah yang menyangga berat badan seperti panggul, tulang belakang, hingga tulang iga.
Siapa yang Berisiko Terkena Osteoporosis?
Orang-orang yang memiliki risiko terkena osteoporosis antara lain adalah wanita pasca menopause, perokok, orang dengan postur yang kurus, malnutrisi, kekurangan kalsium, tidak melakukan olahraga teratur, dan penyakit lain seperti kanker, dan sebagainya.
Apa Saja Gejala Osteoporosis?
Pada awalnya osteoporosis tidak memberikan gejala apapun hingga suatu saat terjadi patah tulang yang disebabkan karena trauma ringan. Hal ini menyebabkan pasien tidak waspada terhadap gejalanya hingga terjadi sakit karena patah tulang.
Apakah Anda Sudah Mengalami Osteoporosis?
Bagaimana mengetahui apakah kita sudah mengalami osteoporosis atau tidak? Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah foto rongent tulang dan pemeriksaan densitas tulang atau BDM (bone densitometry).
Foto rongent tulang dapat melihat bentuk dan konsistensi tulang, namun kelemahan dari pemeriksaan ini adalah bila sudah terdeteksi, artinya minimal sudah terjadi penurunan densitas tulang sebesar minimal 30%. Pemeriksaan BDM dapat memberikan informasin secara lebih baik, namun tidak tersedia secara luas.
Apa yang Bisa Anda Lakukan?
Jadi, bila kita sudah terkena osteoporosis, apa yang bisa kita lakukan? Tujuan utama adalah mencegah patah tulang dengan deteksi dini, diikuti perubahan pola hidup seperti berhenti merokok, olahraga secara rutin dan konsumsi vitamin D serta kalsium secara seimbang. Bila diperlukan maka pengobatan dengan bisphosphonate seperti alendronate dapat diberikan, namun tentu oleh dokter.
Pada wanita menopause, pengobatan osteoporosis juga meliputi pemberian terapi sulih hormon atau hormone replacement therapy dengan estrogen atau kombinasi progesterone.
Sebagai kesimpulan, osteoporosis adalah penyakit yang menimbulkan masalah terutama pada usia tua, namun dipengaruhi oleh gaya hidup saat masih muda sehingga dapat dicegah secara dini. Pola hidup merupakan faktor penting untuk mencegah dan mengatasi penyakit ini.
Apa Itu Osteoporosis?
Tulang manusia terdiri dari protein, kolagen dan kalsium yang memberikan kekuatan dan postur tubuh. Osteoporosis artinya terjadi penurunan densitas tulang karena penurunan kadar kalsium. Tulang yang terkena osteoporosis akan mudah patah hanya dengan trauma yang ringan sekalipun. Tulang yang sering terkena efek dari osteoporosis terutama adalah yang menyangga berat badan seperti panggul, tulang belakang, hingga tulang iga.
Siapa yang Berisiko Terkena Osteoporosis?
Orang-orang yang memiliki risiko terkena osteoporosis antara lain adalah wanita pasca menopause, perokok, orang dengan postur yang kurus, malnutrisi, kekurangan kalsium, tidak melakukan olahraga teratur, dan penyakit lain seperti kanker, dan sebagainya.
Apa Saja Gejala Osteoporosis?
Pada awalnya osteoporosis tidak memberikan gejala apapun hingga suatu saat terjadi patah tulang yang disebabkan karena trauma ringan. Hal ini menyebabkan pasien tidak waspada terhadap gejalanya hingga terjadi sakit karena patah tulang.
Apakah Anda Sudah Mengalami Osteoporosis?
Bagaimana mengetahui apakah kita sudah mengalami osteoporosis atau tidak? Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah foto rongent tulang dan pemeriksaan densitas tulang atau BDM (bone densitometry).
Foto rongent tulang dapat melihat bentuk dan konsistensi tulang, namun kelemahan dari pemeriksaan ini adalah bila sudah terdeteksi, artinya minimal sudah terjadi penurunan densitas tulang sebesar minimal 30%. Pemeriksaan BDM dapat memberikan informasin secara lebih baik, namun tidak tersedia secara luas.
Apa yang Bisa Anda Lakukan?
Jadi, bila kita sudah terkena osteoporosis, apa yang bisa kita lakukan? Tujuan utama adalah mencegah patah tulang dengan deteksi dini, diikuti perubahan pola hidup seperti berhenti merokok, olahraga secara rutin dan konsumsi vitamin D serta kalsium secara seimbang. Bila diperlukan maka pengobatan dengan bisphosphonate seperti alendronate dapat diberikan, namun tentu oleh dokter.
Pada wanita menopause, pengobatan osteoporosis juga meliputi pemberian terapi sulih hormon atau hormone replacement therapy dengan estrogen atau kombinasi progesterone.
Sebagai kesimpulan, osteoporosis adalah penyakit yang menimbulkan masalah terutama pada usia tua, namun dipengaruhi oleh gaya hidup saat masih muda sehingga dapat dicegah secara dini. Pola hidup merupakan faktor penting untuk mencegah dan mengatasi penyakit ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar