INILAH.COM, Jakarta - Tersangka kasus pembobolan Citibank, Melinda Dee kini tengah dirawat di rumah sakit Polri Kramat Jati sejak (26/5) lantaran diduga mengidap peradangan payudara. Seperti apa radang payudara itu ?
Radang payudara atau infeksi payudara (Mastitis) adalah radang pada payudara yang disebabkan karena infeksi pada jaringan payudara atau disebabkan karena adanya penyumbatan.
Sebuah penelitian menyebutkan salah satu penyebab terjadinya penyakit radang payudara wanita adalah kuman yang bersarang di mulut pasangannya. "Radang payudara terjadi dikarenakan hisapan suami perokok atau tidak peduli dengan kesehatan dan kebersihan mulutnya," kata seorang peneliti.
Menurut penelitian radang payudara ini bisa disebabkan dari mulut suami tidak sehat. Penyakit ini timbul jika suami Anda menghisap payudara disaat kesehatan dan kebersihan mulutnya tidak terjamin.
Radang payudara atau infeksi payudara (Mastitis) adalah radang pada payudara yang disebabkan karena infeksi pada jaringan payudara atau disebabkan karena adanya penyumbatan.
Sebuah penelitian menyebutkan salah satu penyebab terjadinya penyakit radang payudara wanita adalah kuman yang bersarang di mulut pasangannya. "Radang payudara terjadi dikarenakan hisapan suami perokok atau tidak peduli dengan kesehatan dan kebersihan mulutnya," kata seorang peneliti.
Menurut penelitian radang payudara ini bisa disebabkan dari mulut suami tidak sehat. Penyakit ini timbul jika suami Anda menghisap payudara disaat kesehatan dan kebersihan mulutnya tidak terjamin.
Tanda radang payudara bisa bermacam-macam termasuk timbulnya benjolan di sekitar payudara. Benjolan sangat dimungkinkan memerah dan menimbulkan rasa panas dan nyeri.
Tidak heran penderita akan merasa payudaranya terasa cenat-cenut, apalagi bila benjolan ini sebagai bisul yang pecah. Selain penampilannya menjadi mengerikan, tentu saja nyerinya akan bertambah hebat.
Memang radang payudara tidak seberbahaya kanker payudara, tapi bukan berarti tidak berdampak buruk bagi payudara anda. Jika sudah akut, maka payudara Anda harus diangkat. Gejalanya juga muncul bencolan pada payudara.
Meskipun kalah populer dengan kanker payudara, mastitis payudara juga wajib dikenali untuk upaya pencegahan,karena jika sudah akut, bisa berakibat pengangkatan peyudara.
Istilah mastitis payudara berarti radang pada payudara. Gejalanya bermacam termasuk adanya benjolan di payudara. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya radang ini termasuk keberadaan kuman.
Jenis dan penyebab radang Payudara
Ada tiga jenis mastitis yaitu mastitis periductal, mastitis pueperalis, dan mastitis supurativa. Ketiga jenis mastitis ini muncul akibat penyebab yang berbeda dan muncul dalam kondisi yang juga berbeda.
Mastitis periductal biasanya muncul pada wanita di usia menjelang menopause, penyebab utamanya tidak jelas diketahui. Keadaan ini dikenal juga dengan sebutan mamary duct ectasia, yang berarti pelebaran saluran karena adanya penyumbatan pada saluran di payudara.
Menurut dr. Samuel J. Haryono, SpB K Onk dari RS Kanker Dharmais, pada wanita usia 45 tahun ke atas atau pada usia memasuki menopause, beberapa pemicu reaksi peradangan ialah perubahan hormonal dan aktivitas menyusui di masa lalu. Faktor penyebab penyumbatan yang utama ialah jaringan yang mati dan air susu itu sendiri.
Tumpukan jaringan mati dan air susu di saluran payudara ini menyebabkan buntunya saluran dan pada akhirnya malah melebarkan saluran di belakangnya, yang biasanya terletak di belakang puting payudara. Hasil akhirnya ialah reaksi peradangan yang disebut
mastitis periductal.
Jenis kedua ialah mastitis pueperalis atau disebut juga lactational mastitis, jenis ini banyak diidap wanita hamil atau menyusui. Menurut dr. Samuel, sekitar 90 persen penyebab utama mastitis jenis ini ialah akibat kuman yang menginfeksi payudara ibu. Hal ini dikarenakan air susu merupakan media yang subur bagi pengembang biakan berbagai jenis kuman.
Jenis kuman yang paling umum ditemui pada mastitis jenis ini ialah Staphylococcus aureus, yang bisa ditransmisi ke puting ibu melalui kontak langsung. Ibu yang sedang menyusui, bisa mendapatkan kuman ini dari kontak dengan mulut bayi, tapi bisa juga dilakukan penularan sebaliknya, dari ibu ke bayi melalui plasenta.
“Asal kuman pastinya dari kontak langsung antara puting dengan dunia luar, baik itu dari mulut bayi atau mulut suaminya, apalagi pada orang dengan kesehatan mulut rendah seperti mulut dari pengisap rokok,” tutur dokter spesialis bedah onkologi ini.
Jenis terakhir ialah mastitis supurativa. Mastitis jenis ini ialah yang paling sering ditemui. Mirip dengan jenis sebelumnya, mastitis jenis ini juga disebabkan kuman staphylococcus. Selain itu bisa juga disebabkan oleh jamur, kuman TBC, bahkan sifilis.
Pria bisa terkena
Tidak hanya wanita, Menurut dr. Samuel, mastitis payudara bisa menimpa siapa saja, tidak hanya kaum perempuan. Infeksi payudara juga bisa terjadi pada pria, misalnya pada pria yang terkena infeksi kuman karena melakukan tindik di daerah puting.
Selain itu pria dengan pembengkakan payudara atau yang dikenal dengan sebutan ginekomasti juga rentan terkena mastitis meskipun kecil sekali kemungkinan berkembang jadi kanker payudara.
Peringatan juga ditujukan bagi perempuan yang melakukan suntik silikon atau injeksi kolagen untuk memperindah bentuk payudara. “Reaksi tubuh terhadap benda asing seperti implant silikon dan kolagen bisa beragam diantaranya mengakibatkan pengerasan jaringan payudara akibat reaksi jaringan ikatnya atau peradangan di payudara bila terinfeksi kuman ” jelas dr. Samuel.
Kunci pencegahan yang utama ialah dengan menjaga kesehatan payudara dan memelihara payudara yang ‘cantik dan sehat’. Jadi, mulailah perhatikan kesehatan payudara Anda, jangan semata-mata hanya mengutamakan penampilan/ keindahannya saja.
Memang radang payudara tidak seberbahaya kanker payudara, tapi bukan berarti tidak berdampak buruk bagi payudara anda. Jika sudah akut, maka payudara Anda harus diangkat. Gejalanya juga muncul bencolan pada payudara.
Meskipun kalah populer dengan kanker payudara, mastitis payudara juga wajib dikenali untuk upaya pencegahan,karena jika sudah akut, bisa berakibat pengangkatan peyudara.
Istilah mastitis payudara berarti radang pada payudara. Gejalanya bermacam termasuk adanya benjolan di payudara. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya radang ini termasuk keberadaan kuman.
Jenis dan penyebab radang Payudara
Ada tiga jenis mastitis yaitu mastitis periductal, mastitis pueperalis, dan mastitis supurativa. Ketiga jenis mastitis ini muncul akibat penyebab yang berbeda dan muncul dalam kondisi yang juga berbeda.
Mastitis periductal biasanya muncul pada wanita di usia menjelang menopause, penyebab utamanya tidak jelas diketahui. Keadaan ini dikenal juga dengan sebutan mamary duct ectasia, yang berarti pelebaran saluran karena adanya penyumbatan pada saluran di payudara.
Menurut dr. Samuel J. Haryono, SpB K Onk dari RS Kanker Dharmais, pada wanita usia 45 tahun ke atas atau pada usia memasuki menopause, beberapa pemicu reaksi peradangan ialah perubahan hormonal dan aktivitas menyusui di masa lalu. Faktor penyebab penyumbatan yang utama ialah jaringan yang mati dan air susu itu sendiri.
Tumpukan jaringan mati dan air susu di saluran payudara ini menyebabkan buntunya saluran dan pada akhirnya malah melebarkan saluran di belakangnya, yang biasanya terletak di belakang puting payudara. Hasil akhirnya ialah reaksi peradangan yang disebut
mastitis periductal.
Jenis kedua ialah mastitis pueperalis atau disebut juga lactational mastitis, jenis ini banyak diidap wanita hamil atau menyusui. Menurut dr. Samuel, sekitar 90 persen penyebab utama mastitis jenis ini ialah akibat kuman yang menginfeksi payudara ibu. Hal ini dikarenakan air susu merupakan media yang subur bagi pengembang biakan berbagai jenis kuman.
Jenis kuman yang paling umum ditemui pada mastitis jenis ini ialah Staphylococcus aureus, yang bisa ditransmisi ke puting ibu melalui kontak langsung. Ibu yang sedang menyusui, bisa mendapatkan kuman ini dari kontak dengan mulut bayi, tapi bisa juga dilakukan penularan sebaliknya, dari ibu ke bayi melalui plasenta.
“Asal kuman pastinya dari kontak langsung antara puting dengan dunia luar, baik itu dari mulut bayi atau mulut suaminya, apalagi pada orang dengan kesehatan mulut rendah seperti mulut dari pengisap rokok,” tutur dokter spesialis bedah onkologi ini.
Jenis terakhir ialah mastitis supurativa. Mastitis jenis ini ialah yang paling sering ditemui. Mirip dengan jenis sebelumnya, mastitis jenis ini juga disebabkan kuman staphylococcus. Selain itu bisa juga disebabkan oleh jamur, kuman TBC, bahkan sifilis.
Pria bisa terkena
Tidak hanya wanita, Menurut dr. Samuel, mastitis payudara bisa menimpa siapa saja, tidak hanya kaum perempuan. Infeksi payudara juga bisa terjadi pada pria, misalnya pada pria yang terkena infeksi kuman karena melakukan tindik di daerah puting.
Selain itu pria dengan pembengkakan payudara atau yang dikenal dengan sebutan ginekomasti juga rentan terkena mastitis meskipun kecil sekali kemungkinan berkembang jadi kanker payudara.
Peringatan juga ditujukan bagi perempuan yang melakukan suntik silikon atau injeksi kolagen untuk memperindah bentuk payudara. “Reaksi tubuh terhadap benda asing seperti implant silikon dan kolagen bisa beragam diantaranya mengakibatkan pengerasan jaringan payudara akibat reaksi jaringan ikatnya atau peradangan di payudara bila terinfeksi kuman ” jelas dr. Samuel.
Kunci pencegahan yang utama ialah dengan menjaga kesehatan payudara dan memelihara payudara yang ‘cantik dan sehat’. Jadi, mulailah perhatikan kesehatan payudara Anda, jangan semata-mata hanya mengutamakan penampilan/ keindahannya saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar