Sersan Mayor TNI AD ini tak sengaja menemukan batu mirip kera. Batu itu ia posting di Facebook, tak dinyana ditawar Rp 65 juta oleh orang Belanda, ditawar 10.000 USD oleh orang Jepang. Wow!
Andy Suwarno sang tokoh utama dalam kisah ini pun panik! Ia makin bingung ketika beberapa orang asing di facebook menanyakan nama batu (lihat foto) temuannya itu. Anggota Kodim 0718 Pati ini pun segera menghubungi para pebonsai senior yang dianggapnya punya pengetahuan luas tentang penjing dan suiseki.
Dari para pemberi petuah, Andy kemudian memutuskan untuk sementara tak menjual batu mirip kera yang didapatnya dari perbatasan Purwodadi – Blora saat berburu batu buat suiseki itu. Beberapa saran tentang nama batu itu juga dia terima. Ada yang menyodorkan nama ‘King of Ape’, ‘The Last Emperor’, ‘The Drunken Monkey‘, ada pula yang menyodorkan nama ‘Duke of Moenyoek’ segala.
“Tetapi saya kemudian memutuskan untuk memberi nama batu ini Sergeant Major (Sersan Mayor) Sun Go Kong. Selain Kolonel, sersan mayor kan sangat ditakuti di Amerika. Hahahaha ….” ujar sersan mayor TNI AD ini bersemangat, sambil memondong Sersan Mayor Sun Go Kong.
Andy berkisah, suatu saat dia hendak berburu bakalan bonsai di perbatasan Purwodadi – Blora, Jawa Tengah. Ketika hendak mendongkel pohon Rukem, tiba-tiba matanya tertumbuk bongkahan tanah liat berwarna merah yang sangat mencurigakan sebesar beduk masjid. Dari permukaannya mencuat sedikit batu purba.
“Saya punya feeling kuat pada bongkahan tanah liat itu. Teman-teman waktu itu menganggap sia-sia saya bawa pulang bongkahan tanah liat itu. Eh … begitu saya semprot pakai selang air, munculah bentuk batu mirip kera,” kisah Andy.
“Jika tawaran terus berdatangan begini, terus terang saya pusing. Saya sedang berfikir untuk melepas Sersan Mayor Sun Go Kong di angka 30.000 dolar Amerika,” tambahnya.
Aslinya Andy adalah penggemar bonsai. Dia punya sekitar 12 bonsai yang siap lomba, sekitar 20 bonsai yang siap turun di kelas prospek, dan puluhan bonsai mame maupun bakalan. Penjing dan Suiseki baru ia geluti sekitar satu setengah tahun belakangan ini.
Dari para pemberi petuah, Andy kemudian memutuskan untuk sementara tak menjual batu mirip kera yang didapatnya dari perbatasan Purwodadi – Blora saat berburu batu buat suiseki itu. Beberapa saran tentang nama batu itu juga dia terima. Ada yang menyodorkan nama ‘King of Ape’, ‘The Last Emperor’, ‘The Drunken Monkey‘, ada pula yang menyodorkan nama ‘Duke of Moenyoek’ segala.
“Tetapi saya kemudian memutuskan untuk memberi nama batu ini Sergeant Major (Sersan Mayor) Sun Go Kong. Selain Kolonel, sersan mayor kan sangat ditakuti di Amerika. Hahahaha ….” ujar sersan mayor TNI AD ini bersemangat, sambil memondong Sersan Mayor Sun Go Kong.
Andy berkisah, suatu saat dia hendak berburu bakalan bonsai di perbatasan Purwodadi – Blora, Jawa Tengah. Ketika hendak mendongkel pohon Rukem, tiba-tiba matanya tertumbuk bongkahan tanah liat berwarna merah yang sangat mencurigakan sebesar beduk masjid. Dari permukaannya mencuat sedikit batu purba.
“Saya punya feeling kuat pada bongkahan tanah liat itu. Teman-teman waktu itu menganggap sia-sia saya bawa pulang bongkahan tanah liat itu. Eh … begitu saya semprot pakai selang air, munculah bentuk batu mirip kera,” kisah Andy.
“Jika tawaran terus berdatangan begini, terus terang saya pusing. Saya sedang berfikir untuk melepas Sersan Mayor Sun Go Kong di angka 30.000 dolar Amerika,” tambahnya.
Aslinya Andy adalah penggemar bonsai. Dia punya sekitar 12 bonsai yang siap lomba, sekitar 20 bonsai yang siap turun di kelas prospek, dan puluhan bonsai mame maupun bakalan. Penjing dan Suiseki baru ia geluti sekitar satu setengah tahun belakangan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar