Selasa, 07 Juni 2011

9 Kota Alternatif Pengganti Tokyo (II)


Investor disarankan untuk melirik kota-kota di Asia yang saat ini sedang booming.
Salah satu kota alternatif investasi (flickr - Linh_rOm)
VIVAnews - Jepang berharap terjadi pemulihan di negara tersebut pascagempa bumi dan tsunami. Bencana yang terjadi Maret lalu itu menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian ekonomi yang cukup besar.

Selain itu, rusaknya fasilitas tenaga nuklir Fukushima yang menyebabkan terhentinya pasokan listrik dan diberlakukannya pemadaman bergulir disinyalir membuat perekonomian dan industri Tokyo tak bergairah.

Untuk itu, meskipun kota tersebut dipercaya bakal pulih, pemodal disarankan untuk melirik sembilan kota di Asia yang saat ini sedangbooming untuk investasi mereka.

Hal itu bisa dilihat dari bisnis perumahan dan ekonomi yang tumbuh, banyaknya populasi, serta kemampuan kota tersebut dalam menarik perusahaan-perusahaan multinasional besar.

Selain lima kota alternatif yang sudah disebutkan sebelumnya, menurut laman businessinsider, masih terdapat empat kota lainnya, yakni:

6. Seoul
Kota Seoul
Populasi: 9,8 juta jiwa.
Bisnis perumahan: Tidak ada datanya.
Perusahaan ternama: British American Tobacco, LG, Hyundai, dan Samsung

Ibukota Korea Selatan itu berencana menyediakan jaringan kabel yang memungkinkan semua penduduk bisa mengunduh gambar film secara penuh dalam 12 detik, atau sekitar 200 kali lebih cepat daripada rata-rata koneksi internet di Amerika Serikat.
7. Mumbai
Kota Mumbai
Populasi: 21 juta jiwa.
Bisnis perumahan: Harga rumah di kota tersebut naik 20 persen pada 2010.
Perusahaan ternama: HSBC, ICICI Bank, dan HDFC Bank.

Pendapatan kota di India ini dari sektor hiburan dan keuangan. Mumbai tercatat memiliki produk domestik bruto (PDB) sebesar US$209 miliar. Industri nasional menyumbang 25 persen, sedangkan 70 persen dari transaksi modal.
Kendati demikian, India diketahui ketat dalam peraturan investasi asing yang dirancang untuk melindungi sektor domestik.

8. Beijing
Kota Beijing
Populasi: 22 juta jiwa
Bisnis perumahan: Harga rumah di kota China tersebut berhasil meningkat 10 persen selama 2010.
Perusahaan ternama: Google, Nestle, dan Carrefour.

Menurut Xinhuanet, PDB Beijing tumbuh 10,2 persen pada 2010 menjadi US$208 miliar. Penjualan ritel meningkat 17 persen (year on year/yoy) dan investasi aset di kota itu naik 13 persen yoy, sesuai laju pertumbuhan PDB di kota Shanghai yang diperkirakan sedikit melambat pada 2011.
Beijing diketahui terus bersaing dengan Shanghai dalam menarik perusahaan multinasional.

9. Shanghai
Kota Shanghai

Populasi: 23 juta jiwa.
Bisnis perumahaan: Harga rumah di kota tersebut berhasil meningkat 21 persen pada 2010.
Perusahaan ternama: The Walt Disney Co, Kraft Foods Inc, Vale, dan Seimens.

Shanghai mengalami pertumbuhan PDB hingga 9,9 persen pada 2010, tetapi jatuh di bawah rata-rata pertumbuhan nasional. Menurut ChinaDaily, pertumbuhan itu melambat karena pemerintah hanya akan fokus pada "kualitas daripada kuantitas".

Namun, Bank Sentral China berusaha melonggarkan pasar yang sebelumnya diatur ketat untuk menarik investasi asing dan membuat Shanghai menjadi pusat keuangan global pada 2020. (art)
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...